Pedet merupakan target utama keuntungan pada beef cattle breeding, sedangkan pada dairy cattle merupakan income kedua setelah produksi susu. Selamatkan pedet kita... selamatkan pedet kita... kata-kata itu merupakan slogan utama pada breeding untuk replacement atau untuk bakalan. Angka kebuntingan yang tinggi menjadi sia-sia jika angka kematian pedet tinggi. Sebaliknya, angka kebuntingan rendah diikuti kematian pedet tinggi, maka tidak ada lagi harapan breeding (ibarat menyonsong senja). Tender loving care, sayangi pedet seperti menyayangi keluarga sendiri, tentunya dengan ilmu dan kasih sayang.
Pedet sebagai bagian dari keluarga peternak selayaknya diperlakukan sebaik mungkin. Kecukupan kebutuhan pangan (kolostrum, susu segar/susu induk, milk replacer, rumput dan calf starter sesuai standar kualitas), kebutuhan papan (kandang yang bersih, kering dan nyaman). Kecukupan pangan dan papan berbanding langsung dengan perfoma pedet ke depan akan menjadi generasi unggul dalam produksi dan reproduktivitasnya.
Kandang pedet secara umum terdapat dua macam, yakni koloni atau individual, menyusu induk (pedet sapi potong) atau terpisah dari induk (perah dan potong). Kandang koloni memiliki beberapa kelebihan dalam hal efisiensi waktu, yaitu pemberian pakan, susu dan pembersihan kandang, serta efisiensi biaya pembuatan kandang. Kelemahan kandang koloni yakni sulit melakukan kontrol asupan nutrisi dan susu masing-masing pedet, resiko penyakit dalam populasi lebih tinggi akibat kontak fisik terhadap anggota kelompok yang sakit, lebih sulit pula dalam penanganan penyakit dan potensi munculnya hairball.
Kemudian kandang individual, memiliki kelebihan diantaranya mudah dalam melakukan pengaturan pemberian pakan, susu, resiko penularan penyakit karena kontak fisik pedet lain relatif kecil, parameter perfoma dapat teramati dengan baik, pengawasan dan penanganan penyakit lebih terfokus. Kekuranganya yakni butuh biaya lebih besar untuk pembuatan kandang dan waktu membersihkan kandang lebih lama.
Berikut beberapa contoh desain kandang (koleksi pribadi dan cowsmopolitan dairy magazines)
Pedet sapi potong, pedet menyusu ke induk secara alamiah di kandang maternity. Induk harus mendapat nutrisi cukup untuk kebutuhan pokok, pemulihan pasca beranak, involusi uterus dan produksi susu untuk pedet. Induk sapi potong memiliki waktu laktasi lebih pendek dan produksi susu lebih sedikit dari sapi perah. Kandang pedet bercampur induk harus bersih, kering dan nyaman untuk induk dan pedet.
Kandang koloni pedet sapi potong, penyediaan rumput dan air minum sejak umur dua minggu, efektif mencegah terjadinya hairball, serta dilatih makan biji-bijian (grain), seperti soy bean meal dengan crude protein sekitar 44% mulai umur satu bulan.
Tidak semua pedet lahir dalam kondisi nyaman, sehat atau induk yang sehat dan baik. Pedet dengan kriteria lahir lemah, induk tidak ada kolostrum, produski susu induk kurang, induk tidak memiliki sifat keibuan (no motherly dam), lahir buta, induk tidak sehat, induk mastitis atau lahir pada kondisi tidak standar, seperti hujan deras disertai angin sehingga butuh penanganan khusus. Pedet-pedet tersebut dipisahkan dari induk ke kandang pedet model individu atau koloni dengan pemberian susu dari sapi perah.
Kandang individu harus lebih rapi, pedet terkontrol, namun merasa “dunia itu sepi”. Hati-hati memilih jenis alas, alas dari serbuk gergaji atau saw dust, debunya beresiko menimbulkan pneumonia aspirasi dan serbuk gergaji lembut jika terjilat pedet tidak bisa dicerna, menimbulkan sumbatan pada saluran cerna. Pemberian susu tidak disarankan pada ember hitam (lihat foto), karena bisa bercapur dengan bulu-bulu pedet dan rawan terjadi air susu masuk ke hidung pedet (tersedak).
Kandang koloni idealnya dilengkapi dengan hay untuk melatih perkembangan rumen, dilengkapi creep feeder, calf starter dan air minum. Beeding (alasnya) cukup comfort dan aman berupa hay atau jerami, namun butuh anggaran pembelian alas.
Drh Joko Susilo saat di kandang sapi. |
Drh Joko Susilo M.Sc
Medik Veteriner Muda,
Balai Veteriner Lampung
0 Comments:
Posting Komentar