Tidak banyak masyarakat yang mengetahui manfaat daging kelinci selain sebagai sumber protein hewani. Hal itu wajar karena di Indonesia saat ini konsumsi daging kelinci belum sepopuler konsumsi daging ayam, sapi, bebek, puyuh, atau ikan.
Daging kelinci diketahui mengandung lemak, lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, kolesterol, sodium, potasium, protein, kalsium, vitamin B12, zat besi, vitamin B6, dan magnesium.
Kelinci memiliki daging dengan persentase protein yang dapat dicerna tertinggi dibandingkan dengan daging lain, juga memiliki jumlah lemak terendah. Namun tetap kaya akan lemak sehat seperti lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal. Daging kelinci juga memiliki kalori lebih sedikit dibanding daging ayam dan memiliki lebih sedikit kolesterol dibanding daging lain seperti daging sapi, babi, dan ayam.
Kadar fosfor dan kalsium daging kelinci lebih tinggi daripada ayam. Kedua mineral ini berguna untuk membangun tulang yang sehat. Kelinci juga tinggi niasin, yang membantu mengubah karbohidrat menjadi energi.
Daging kelinci juga mengandung selenium. Mineral yang digunakan tubuh untuk membuat antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker perut, paru-paru, prostat, dan kanker kulit. Selenium juga membantu mencegah pengerasan arteri.
Daging kelinci rendah kandungan lipidnya, juga lebih rendah kandungan natriumnya dibanding sebagian besar daging lain. Tinggi akan fosfor, kalium, kaya akan omega 3. Singkatnya daging kelinci bermanfaat untuk asupan keseimbangan vitamin dan mineral sehari-hari.
0 Comments:
Posting Komentar