Kegiatan Project SAS21 Closed Poultry House Training kerjasama Sekolah Vokasi IPB dengan Maastrich School of Management (Belanda) dan AERES University of Applied Sciences (Belanda) resmi dibuka secara daring, Selasa (18/1). Pelatihan dimulai besok, 19 Januari hingga 31 Januari 2022 dan dilaksanakan secara hybrid (synchronous dan asynchronous).
Pelatihan dengan peserta dari berbagai kalangan termasuk pelajar SMK ini, diisi oleh para instruktur/trainer yang kompeten diantaranya Ernst Beitler (AERES University of Applied Sciences), Ramadhana Dwi Putra Mandiri (Direktur PT Tri Satya Mandiri/Tri Group), Karno (Area Head Production, West Java PT Charoen Pokphand Indonesia), Danang Priyambodo dan Gilang Ayuningtyas yang keduanya merupakan dosen Sekolah Vokasi IPB.
Huub Mudde PhD, Project Coordinator SAS21 dalam sambutannya mengatakan pelatihan ini dikembangkan orang-orang akademis dan korporasi. Selain itu merupakan bagian dari proyek jangka panjang. “Berharap kerjasama ini lebih mengeratkan bilateral antar negara dan pemerintahan untuk memperkuat edukasi vokasi agrikultur di Indonesia,” kata Huub.
Dalam acara pembukaan, Dekan Sekolah Vokasi IPB Dr Ir Arief Daryanto Mec mengemukakan pentingnya teaching factory bagi pendidikan vokasi dan SMK untuk memberi forum pembelajaran kepada para siswa. Nantinya diharapkan siswa lebih memahami mengenai apa yang dibutuhkan industri melalui triple helix, dengan menghadirkan suasana industri di proses pembelajaran.
“Pelatihan ini tentunya merupakan kerjasama yang bagus, efektif, dan efisien jika dikelola dengan baik. Di dalam pelatihan, peserta akan mendapatkan pembelajaran tentang kandang closed house itu seperti apa kemudian bedanya dengan kadang terbuka apa saja, termasuk mempelajari biosekuriti serta mengetahui sistem kandang tertutup yang dijalankan pada peternakan modern,” terang Arief.
Koordinator Pelatihan, Pria Sembada menambahkan pada 29 dan 30 Januari mendatang pelatihan ini juga diisi dengan kegiatan field visit.
Masih dalam acara pembukaan, pada sesi perkenalan para trainer, Ramadhana mengungkapkan sangat bahagia diberi kesempatan dan menjadi bagian dalam Closed Poultry House Training ini.
“Semoga berjalan dengan lancar, para pemateri dan peserta semua antusias mencapai tujuan untuk kebaikan peternakan serta kita semua belajar mengaplikasikan ilmu-ilmu baru nantinya,” urai Rama, sapaan akrabnya.
Syafri Afriansyah MBA, General Manger Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia menjelaskan industri peternakan bertumbuh di saat pandemi dan masih menjadi andalan.
“Bertumbuhnya industri ini berekspansi atau mengembangkan bisnisnya, serta membutuhkan teknologi sekaligus man power yang diharapan untuk mengisi fase pertumbuhan perusahaan,” pungkasnya. (NDV)
0 Comments:
Posting Komentar